Laman

Sabtu, 18 Oktober 2014

HARAM MENGAMBIL WALI KAFIR

ولن ترضى عنك اليهود ولن نصرى حتى تتبع ملتهم
Islam itu merangkul bukan di rangkul
Islam itu tinggi bukan di bawahi
Islam itu memimpin bukan di pimpin

jangankn mengambil yahud dan nashoro sebagai orang kepercayaan,muslim yg lemah,bodoh dan tidak baik imanya saja tidak boleh.
partai islam dalam bingkai demokrasi liberal yg mengambil kafir sebgai wali itu sungguh mendekati jurang kecuali wali kafir itu berada di wilayahnya yg kaum kafirnya mayoritas dg mksud untuk mengambil pertolongan pada kebaikan,namun tetap tegas dengan tatanan yang islamy serta tidak membolehkan wali kafir itu mengambil kebijakan sendiri. bisakah...? itu pertanyaanya sebb tiada ia di sebut wali tanpa adanya pemimpin daulah islam.

ﻭَﺩُّﻭﺍ ﻟَﻮْ ﺗَﻜْﻔُﺮُﻭﻥَ ﻛَﻤَﺎ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﻓَﺘَﻜُﻮﻧُﻮﻥَ ﺳَﻮَﺍﺀً ﻓَﻠَﺎ ﺗَﺘَّﺨِﺬُﻭﺍ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺀَ
ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻬَﺎﺟِﺮُﻭﺍ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﻮَﻟَّﻮْﺍ ﻓَﺨُﺬُﻭﻫُﻢْ ﻭَﺍﻗْﺘُﻠُﻮﻫُﻢْ ﺣَﻴْﺚُ
ﻭَﺟَﺪْﺗُﻤُﻮﻫُﻢْ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺘَّﺨِﺬُﻭﺍ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﻟِﻴًّﺎ ﻭَﻟَﺎ ﻧَﺼِﻴﺮًﺍ
“Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana
mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan
mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka
sebagai auliya bagimu, hingga mereka berhijrah pada jalan
Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah
mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu
ambil seorang pun di antara mereka auliya, dan jangan (pula)
menjadi penolong” (QS. An Nisa: 89)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar