Laman

Sabtu, 27 Oktober 2012

Talqin Mayyit bukan Sunnah Rasul

Talqin itu artinya : Mengajar. Ialah mengajar si mati buat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan di tanyakan oleh Malaikat kepadanya, atau mengajar si mati apa-apa i'tiqad yang wajib ia imani sewaktu ia masih hidup.
Talqinkan si mati sebagaimana tersebut itu tiada di Al-Qur'an,tidak sah dari Hadits,tidak pernah di kerjakan oleh para Sahabat,tidak pernah di riwayatkan oleh Imam yang empat.

Adapun Hadits yang di riwayatkan oleh At-Tabrani tentang talqin itu sama sekali lemah dengan ittifaq Ahli-ahli Hadits,seperti : Hafizh Ibnu Hajar,Hafizh 'Iraqie,Ibnu Qayyim,Ibnus-Shalah,Nawawi,dll.
            Kata imam 'Izzuddin : التلقين بدعة لا يصح فيه شيئ
Kata imam Abu 'Abdillah (Ahmad) :
              ما رايت احدا فعل هذا الا اهل الشام حين مات ابوا المغيرة جاء انسان فقال ذلك
              "Saya tidak pernah melihat seorang berbuat talqin itu kecuali orang-orang syam di 
               hari Abul-Mughirah meninggal,yaitu datang seorang lalu berbuat begitu".

Selain dari itu ada tersebut dalam Al-Qur'an, Firman Allah :
               انك لا تسمع الموتى (النمل.80
               وما انت بمسمع من فى القبور (فاطر.22
               "Sesungguhnya kamu tidak bisa memberi dengar orang-orang mati" (Q.s. An-
               Naml.80)
               "Dan tiada kamu dapat membuat dengar orang-orang yang ada dalam Qubur"
               (Q.s. Fathir.22).
Lain daripada keterangan-keterangan tidak ada talqin itu,ada beberapa keterangan,dan pertanyaan yang perlu di fikirkan oleh para pecinta Talqin yang suka mengajar orang-orang mati :
Firman Allah :
               وليست التوبة للذين يعملون السيئات حتى اذا حضر احدهم الموت قال انى تبت الأن
                "Tidak di terima taubatnya orang-orang yang mengerjakan keburukan hingga
                  apabila datang kematian kepada salah seorang,baru ia berkata : sekaranga
                  aku bertaubat." (Q.s. An-Nisa',18)
1. maka apabila taubat diwaktu hampir mati itu tidak berguna,bagaimanakah ajaran sihidup kepada si mati tiu berfaedah ?
2. kalau ajaran sihidup kapada simati itu berguna,mengapa tidak kamu ajar si kafir ?
3. Kamu bacakan talqin itu dengan bahasa arab, maka apakah orang yang semasa hidupnya tidak ngerti bahasa arab lalu setelah berada dalam kubur itu ia bisa mengerti bahasa arab ?

Marilah kita do'akan saja orang-orang yang telah wafat itu dan jangan berbuat yang Bukan-bukan yang tiada ajaran dari Agama lagi sangat bertentangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar